Isu pemanasan global yang kini marak digaungkan seolah membuka mata banyak pihak untuk berbuat sesuatu demi mengurangi dampaknya. Tak terkecuali halnya dengan industri elektronik, yang notabene membutuhkan listrik sebagai energi dan perangkat elektronik kini telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Buktinya perangkat rumah tangga dewasa ini banyak yang telah mengembangkan teknologi rendah konsumsi listrik. Dengan demikian sebuah perangkat tidak mengkonsumsi listrik terlalu banyak, terutama ketika dinyalakan pertama kali. Contohnya adalah microwave, yang biasanya membutuhkan daya listrik tinggi pada tarikan awal.
Inovasi hemat energi ini pun dikembangkan pada perangkat AC maupun kulkas. Pada kulkas, dikembangkan gasket yang menutup lebih sempurna sehingga menahan udara dingin di dalam kulkas tetap terjaga, yang akhirnya tidak memaksa kinerja kompresor. Inovasi pada kompresor pun dilakukan untuk meminimalkan terjadinya pemborosan energi. Semantara pada AC, freon telah dikembangkan sesuai dengan standar internasional yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi terjadinya efek gas rumah kaca.
Tak ada salahnya pula menilik angka EER (Energy Efficiency Ratio) pada perangkat elektronik yang menunjukkan besarnya daya listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya.
Selain menggunakan perangkat elektronikdengan kategori hemat energi, cara menggunakan perangkat pun berpengaruh pada besarnya konsumsi listrik. Sebagai contoh, aturlah AC pada suhu normal, tidak perlu terlalu dingin agar kompresor tidak bekerja terlalu keras. Perawatan AC pun harus dilakukan secara berkala agar tidak terjadi korosi. Apabila korosi terjadi di bagian evaporator, maka proses pendinginan tidak berjalan sempurna dan akhirnya membutuhkan energi lebih banyak sehingga semakin boros.
Pintu kulkas pun sebaiknya tidak dibuka tutup terlalu sering atau membukanya terlalu lama. Hal itu akan menyebabkan udara dingin keluar dan udara panas masuk ke dalam lemari pendingin. Bijak dalam memilih dan bijak dalam menggunakan, menjadi dua hal yang patut diperhatikan agar biaya konsumsi listrik akhir bulan tidak membengkak.
Sumber : kompas.com
Selasa, 25 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar